kemana aku mesti melempar tanya...
saat air mataku meneriakkan rasa yang
saat air mataku meneriakkan rasa yang
mendesak jiwa...
aku hanya mampu diam mengejang...
membiarkan ujung lidah rindu
menjilati setiap inchi permukaan jiwaku..
menyisakan sakit yang terbenam dalam
membiarkan ujung lidah rindu
menjilati setiap inchi permukaan jiwaku..
menyisakan sakit yang terbenam dalam
dijantungku!
aku terpagut sepi
yang mengalirkan racun
aku terpagut sepi
yang mengalirkan racun
disepanjang aliran darahku..
kepada siapa aku menuntut pertanggungan
atas tuba yang mengkoyak benak dan jiwaku..?
tak juga kepadamu
yang sudah terlanjur
menjadi helaan tiap lembar nafasku..
diriku terjebak dalam lingkaran canda dunia
yang kurengkuh laksana takdir..
mataku hanya mampu menerawang jauh...
saat diriku tak mampu menusukkan sebilah belati
untuk memuntahkan racun yang sudah terlanjur tersebar dalam aliran darahku...
" haruskah kubiarkan bungaku mengering..
dengan merelakan secawan airku
untuk dahaga ilalang disekelilingmu "
kepada siapa aku menuntut pertanggungan
atas tuba yang mengkoyak benak dan jiwaku..?
tak juga kepadamu
yang sudah terlanjur
menjadi helaan tiap lembar nafasku..
diriku terjebak dalam lingkaran canda dunia
yang kurengkuh laksana takdir..
mataku hanya mampu menerawang jauh...
saat diriku tak mampu menusukkan sebilah belati
untuk memuntahkan racun yang sudah terlanjur tersebar dalam aliran darahku...
" haruskah kubiarkan bungaku mengering..
dengan merelakan secawan airku
untuk dahaga ilalang disekelilingmu "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar