Kamis, 16 Juni 2011

thats a life...


..pagi..sekitar jam 6.00 am seperti biasa berangkat ke sekolah dengan menggunakan angkot..udara yang dingin terasa menyentuh kulit. belakangan udara dipagi hari mulai terasa menggigit, menjadi salah satu ciri akan dimulainya musim kering untuk tahun ini. setelah mobil berjalan 500 meter, naiklah 2 orang lelaki setengah baya dengan membawa 2 karung besar, yang dari dialog mereka kemudian aku mengetahui isinya adalah buah-buahan yang baru mereka beli di pasar untuk mereka jual kembali. karung yang cukup berat itu mereka letakkan didekat kaki-kaki mereka.
'wingi daganganku ora pathi payu..nganti madan sore aku muter-muter mung payu ana 10 iris.." lelaki yang mengenakan topi hitam model cowboy memulai pembicaraan dalam bahasa Jawa yang kental ( kurang lebih artinya..kemarin daganganku tidak terlalu laku..sampai sore aku berkeliling cuma laku 10 potong )
" iya..wingi aku untunge mandheg neng station kereta, madan lumayan payu.." lelaki yang berbadan lebih tinggi dan besar menanggapi omongan temannya...
ahh..kupandangi 2 lelaki yang mulai memasuki usia senja itu yang terus berdialog tentang dagangan mereka..
saya yakin usia mereka sebenarnya lebih muda dari yang sebenarnya..tapi karena paparan sinar matahari membuat mereka terlihat jauh lebih tua..dengan warna kulit yang gelap, serta kerutan disana-sini...
berapa rupiah yang mereka hasilkan setiap harinya?
berapa anak yang mereka miliki ?
cukupkah uang yang mereka kumpulkan untuk biaya sekolah anak-anaknya..mengingat semakin banyak kegiatan yang dilakukan anak sekolah untuk kemajuan mereka yang sudah jelas memerlukan dana yang relatif agak banyak..
apakah anak-anaknya banyak menenutut tanpa memperdulikan perjuangan keras bapak mereka mengumpulkan rupiah demi rupiah..
apa yang dirasakan bapak-bapak ini ketika mereka tidak bisa memenuhi permintaan anak-anak mereka, bahkan untuk permintaan yang mungkin bagi orang lain sangat mudah dipenuhi...
apa pula yang mereka rasakan disaat berkeliling menjajakan buah, dan melihat orang - orang seusia mereka hilir mudik dengan kendaraan mewah mereka..
ribuan pertanyaan singgah di kepalaku...
astaghfirullah...aku tersadar ketika kulihat kedua orang itu tertawa bersama, entah mentertawakan apa..tapi yang jelas tidak ada rona kesedihan dan beban diwajah mereka. bahkan sinar mata mereka menyorotkan keoptimisan akan hidup..
aku terlalu naif dengan pertanyaan-pertanyaan dibenakku, aku melupakan kekuasaan Allah SWT yang Maha Dahsyat.
Allah tidak akan membiarkan satu pun mahluk ciptanNya untuk hidup tanpa curahan rizkiNya..
semua mahluk diciptakan dengan fitrahnya masing-masing.
sepanjang mereka menjalankannya dengan ikhlas Allah akan memberikan jalan terbaik...
justru mungkin aku yang belum terlalu bisa ikhlas dengan apa yang sudah aku terima, yang notabene mungkin sudah cukup...
..ketika manusia mampu menerima fitrahnya dia akan menjalankannya dengan ikhlas tanpa berpikir apa yang sudah didapatka oleh orang lain...
dan itu adalah sebuah kebahagiaan...